pertanyaan di ajukan pada seorang lelaki...
"siapa kamu?"
lelaki itu menjawab "aku manusia berdosa"
jawaban polosnya secara eksplisit menjelaskan keadaannya saat itu.
setelahnya, pemberi pertanyaan kembali berkotbah panjang lebar
lalu ia berbalik pada lelaki itu lagi sambil berkata
"kamu telah diampuni, ingat itu!!" lantang dengan nada penuh keyakinan
hatiku penuh haru yang menyeruak diiringi sukacita
lelaki itu tampak menahan kegembiraannya, namun jelas terbaca dari senyum kecil dalam raut muka bahagia yang tersembunyi dalam kepalan tangan kekar miliknya.
ia benar-benar terlihat mendapat jawaban.
seperti seorang bocah yang girang karna mendapat permen idaman, terlalu senang hingga menjauhkan dari segala ancaman imajinernya.
aku tersungkur jauh di dalam hati.
hatiku hangat, merasakan naungan yang telah lama kurindukan. tapi kini lebih dahsyat. aku seperti dikelilingi tembok anti peluru. aku menjadi imun atau mungkin kebal dari segala bahaya. aku tidak lagi takut. damai sejahtera tumpah dalam nyanyian penuh syukur dan tepuk tangan yang tak bisa kubatasi.
sesuatu yang sama kutahan dan kutenangkan dalam hati
biar hanya hatiku saja yang tampak olehNya
bagaimana aku begitu bersyukur melihat senyum kecil di wajah lelaki yang tak ku kenal
Oh ..... biarkan senyum itu tetap ada
lelaki itu begitu bahagia
matanya bilang begitu
"Ia buat segala sesuatu indah tepat pada waktuNya"
Elsaddai, 18-19 Des'09
"siapa kamu?"
lelaki itu menjawab "aku manusia berdosa"
jawaban polosnya secara eksplisit menjelaskan keadaannya saat itu.
setelahnya, pemberi pertanyaan kembali berkotbah panjang lebar
lalu ia berbalik pada lelaki itu lagi sambil berkata
"kamu telah diampuni, ingat itu!!" lantang dengan nada penuh keyakinan
hatiku penuh haru yang menyeruak diiringi sukacita
lelaki itu tampak menahan kegembiraannya, namun jelas terbaca dari senyum kecil dalam raut muka bahagia yang tersembunyi dalam kepalan tangan kekar miliknya.
ia benar-benar terlihat mendapat jawaban.
seperti seorang bocah yang girang karna mendapat permen idaman, terlalu senang hingga menjauhkan dari segala ancaman imajinernya.
aku tersungkur jauh di dalam hati.
hatiku hangat, merasakan naungan yang telah lama kurindukan. tapi kini lebih dahsyat. aku seperti dikelilingi tembok anti peluru. aku menjadi imun atau mungkin kebal dari segala bahaya. aku tidak lagi takut. damai sejahtera tumpah dalam nyanyian penuh syukur dan tepuk tangan yang tak bisa kubatasi.
sesuatu yang sama kutahan dan kutenangkan dalam hati
biar hanya hatiku saja yang tampak olehNya
bagaimana aku begitu bersyukur melihat senyum kecil di wajah lelaki yang tak ku kenal
Oh ..... biarkan senyum itu tetap ada
lelaki itu begitu bahagia
matanya bilang begitu
"Ia buat segala sesuatu indah tepat pada waktuNya"
Elsaddai, 18-19 Des'09